BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Friday, May 28, 2010

anak derhaka

Ayah dan Ibu - Umam

Sunday, May 23, 2010

Doa Seorang Ibu

Nabi Musa AS bermunajat kepada Allah
SWT, “Ya Allah, tunjukkanlah siapa yang akan menjadi kawanku kelak di surga?”,
kemudian Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Musa, “Wahai Musa, orang pertama yang
melewati engkau di jalan ini dialah kawanmu di surga”.

Tepat setelah itu, seorang pemuda
lewat di depan Nabi Musa, maka beliau mengikutinya untuk mengetahui apa amalan
pemuda tadi sehingga dia mendapat kedudukan mulia di surga, berdampingan dengan
para Nabi.

Beberapa langkah berlalu, kemudian si
pemuda memasuki sebuah rumah, dia duduk bersimpuh di depan seorang wanita tua,
lalu mengeluarkan sepotong daging dan memanggangnya, kemudian setelah cukup
matang dan lembek dia menyuapi wanita tua itu dengan pelan-pelan penuh kasih
sayang. Setelah usai dia menuangkan air ke mulut wanita itu dan keluar.

Nabi Musa bertanya, “Demi Kebesaran
Allah, siapakah wanita ini?”, si pemuda yang belum tahu siapa yang bertanya ini
menjawab, “dia adalah ibuku”. Nabi Musa bertanya lagi, “Apakah dia tidak
mendoakan kamu?”, “Ya, dia selalu mendoakan saya setiap hari dengan satu doa,
tidak pernah diganti dengan doa lain”, jawab pemuda itu.

“Apa doa yang dipanjatkannya?”, Tanya
Nabi Musa lebih lanjut. Dia menjawab, “Ibuku itu berdoa, Ya Allah jadikanlah
anakku ini bersama Musa bin ‘Imran di surga”.

Nabi Musa senang dengan doa ini dan
terlihat kegembiraan menyelimuti wajah beliau, lalu berkata, “Wahai pemuda,
bergembiralah, Allah telah mengabulkan doa ibumu, akulah Musa bin ‘Imran”.

Jika kita menyimak kisah ini, tentunya
dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa anak yang berbakti kepada orang tuanya
terutama ibu, pasti akan mendapat balasan yang layak baginya, yaitu surga.
Begitulah kita mengetahui, bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu. Dan
doa orang tua kepada anaknya pasti dikabulkan oleh Allah. Dalam atsar
disebutkan:

“Doa orang tua untuk anak seperti doa para Nabi untuk umatnya”.

http://madinatulilmi.com/index.php?prm=posting&kat=2&var=detail&id=17

Doa Seorang Ibu Kepada Anaknya

Diterbitkan Oleh Abu Asma` Sofiadie | 12:46 | , , | 0 Komentar »

(Jalaluddin Rakhmat)

Ya Ghaffar, ya Rahim
Kau letakkan di rahim kami anak-anak ini
Kau amanatkan diri-diri mereka pada lindungan kasih-sayang kami
kau percayakan jiwa-jiwa mereka pada bimbingan ruhani kami
Kau hangatkan tubuh-tubuh mereka dengan dekapan cinta kami
Kau besarkan badan-badan mereka dengan aliran air susu kami



Tuhan kami, kami telah sia-siakan kepercayaan-Mu
kesibukan telah menyebabkan kami melupakan amanat-Mu
hawa nafsu telah menyeret kami untuk menelantarkan buah hati kami
tidak sempat kami gerakkan bibir-bibir mereka untuk berzikir kepada-Mu
tidak sempat kami tuntun mereka untuk membesarkan asma-Mu
tidak sempat kami tanamkan dalam hati mereka kecintaan kepada Nabi-Mu

Kami berlomba mengejar status dan kebanggaan
meninggalkan anak-anak kami dalam kekosongan dan kesepian
Kami memoles wajah-wajah kami dengan kepalsuan
membiarkan anak-anak kami meronta dalam kebisuan
Kami terlena memburu kesenangan
sehingga tak kami dengar lagi mereka menangis manja
sambil memandang kami dengan pandangan cinta
seperti dulu, ketika mereka mengeringkan air mata mereka
dalam kehangatan dada-dada kami

Dosa-dosa kami telah membuat anak-anak kami
menjadi pemberang, pembangkang, dan penentang-Mu
Dosa-dosa kami telah membuat hati mereka
keras, kasar, kejam, dan tidak tahu berterima kasih
Sebelum Engkau ampuni mereka, Ya Allah ampunilah lebih dahulu dosa-dosa kami

Ya Allah, berilah kami peluang untuk mendekap tubuh mereka
dengan dekapan kasih sayang kami
berilah kami waktu untuk melantunkan pada telinga mereka
ayat-ayat Alquran dan Sunnah Nabi-Mu

Berilah kami kesempatan untuk sering menghadap-Mu
dan memohon kepada-Mu seusai salat kami
untuk keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan anak-anak kami

Bangunkan kami di tengah malam untuk merintih kepada-Mu
mengadukan derita dan petaka yang menimpa anak-anak negeri ini.
Izinkan kami membasahi tempat sujud kami
dengan air mata penyesalan akan kelalaian kami

Ya Allah, ya Jabbar, ya Ghaffar
Anugerahkan kepada kami para pemimpin kami kearifan
untuk mendidik anak-anak negeri ini dalam
kesalehan Berikan kepada mereka petunjuk-Mu
sehingga mereka menjadi suri teladan bagi kami dan anak-anak kami
Limpahkan kepada mereka perlindungan-Mu
supaya mereka melindungi kami dengan keadilan-Mu
Jauhkan mereka dari kezaliman
sehingga kami dapat mengabdi-Mu dengan tentram dan aman

Ya Rahman, ya Rahim
Indahkan kehidupan kami dengan kesalehan anak-anak kami
Peliharalah anak-anak kami yang kecil
Kuatkanlah anak-anak kami yang lemah
Sucikan kalbu mereka
Bersihkan kehormatan mereka
Sehatkan badan mereka
Cerdaskan akal mereka
Indahkan akhlak mereka
Gabungkanlah mereka bersama orang-orang yang bertakwa kepada-Mu
yang mencintai Nabi-Mu, keluarganya yang suci, dan sahabatnya yang mulia
yang berbakti kepada orangtuanya yang bermanfaat kepada bangsanya
yang berkhidmat kepada sesama manusia

Wahai Zat yang nama-Nya menjadi pengobat
yang sebutan-Nya penyembuhan
yang ketaatan-Nya kecukupan
sayangi kami yang modalnya hanya harapan
dan senjatanya hanya tangisan 


http://abu-asma.blogspot.com/2009/09/doa-seorang-ibu-kepada-anaknya.html 

Disebalik Doa Seorang Ibu



Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim menceritakan, pada zaman dahulu di negeri Arab ada seorang pemuda yang sangat terhormat kerana ketinggian ilmunya. Dia sangat disukai oleh orang ramai kerana budi dan amalnya. Ilmunya yang tinggi menyebabkan namanya harum diserata negeri itu. Ibunya sangat berbangga kerana mempunyai seorang anak yang dihormati oleh setiap orang. Di mana-mana sahaja namanya pasti menjadi perbualan orang.

Pada suatu hari, pemuda tersebut bercadang untuk pergi ke Mekah kerana ingin menuntut ilmu dengan lebih tinggi. Dia merasakan bahawa ilmu yang ada padanya masih belum mencukupi. Lantas dia cuba memujuk ibunya agar membenarkan dia pergi. Dengan deraian airmata ibunya berkata, "Anakku, engkau adalah mutiara hatiku. Ibu akan menderita jika engkau pergi ke Mekah. Ibu sudah tua, ibu tidak sanggup untuk berpisah dengan engkau apatah lagi engkau akan berada di sana bertahun-tahun lamanya. Batalkan saja niatmu itu nak", rayu ibunya.
Pemuda itu berasa amat kecewa dengan kata-kata ibunya tetapi semangatnya untuk menuntut ilmu agama di negeri Mekah tidak luntur dari hatinya. Malah dia akan tetap pergi kerana tekadnya sudah tidak dapat dibendung lagi. Maka keesokan harinya selepas dia mengerjakn solat subuh, dia pun berangkat ke Mekah tanpa menghiraukan nasihat ibunya lagi.
Kini tinggallah ibunya yang sudah tua di rumah bersendirian dengan deraian airmata. Hatinya begitu sakit apabila mengenangkan anaknya yang tidak mendengar nasihatnya lagi.
"Ya Allah", kata ibunya merintih.
Renungan:"Sesungguhnya anakku telah membakar hati hamba dengan pemergiannya. Maka Engkau turunkanlah seksa kepada anakku itu ya Allah".Setiap kali selepas solat, ibunya akan berdoa seperti itu.
Dalam pada masa yang sama itu, anaknya sudah sampai di Mekah. Di sana dia begitu giat mencari ilmu dan beribadat.
Pada suatu malam yang gelap-gelita, berlakulah suatu musibah menimpa dirinya. Pada waktu itu ada seorang pencuri memasuki rumah seorang saudagar yang kaya. Akan tetapi, perbuatan pencuri itu telah disedari oleh tuan rumah itu. Pencuri itu telah lari lintang-pukang menyelamatkan diri. Tuan rumah itu terus mengejarnya sehingga sampai di sebelah masjid. Oleh kerana terlalu panik, pencuri itu terus masuk ke dalam masjid untuk berlindung.
Kebetulan pada masa itu terdapat seorang pemuda yang sedang khusyuk berzikir. Sebagai helah untuk menyelamatkan diri, pencuri itu terus berteriak sambil menuding jarinya ke arah pemuda yang sedang berzikir itu.

"Pencuri, pencuri….", teriak pemuda itu.
Mendengar teriakan itu, tuan rumah tersebut terus berlari masuk ke dalam masjid dan menangkap pemuda itu. Pemuda itu terpinga-pinga apabila dirinya ditangkap, berbagai-bagai penafian dibuat namun tuan rumah itu terus menyeretnya keluar dari masjid itu. Kemudian tuan rumah itu mengikat tangannya lalu membawanya mengadap raja. Dengan perasaan marah, tuan rumah itu terus menceritakan segala kesalahan pemuda tersebut. Tanpa membuat pertimbangan yang sewajarnya serta soal selidik yang terperinci, maka raja itu terus menjatuhkan hukuman ke atas pemuda itu dengan kedua kaki dan tangannya dipotong serta kedua biji matanya dicungkil. Dengan perasaan yang amat hiba pemuda itu menerima hukuman raja dengan tenang.
Setelah hukuman itu dilaksanakan, raja itu memerintahkan pula pemuda itu diarak di khalayak ramai. Di sepanjang jalan, pegawai-pegawai raja itu berkata kepada orang ramai, "Inilah akibatnya kalau cuba mencuri barang orang."
Sewaktu perarakan itu sampai di sebuah pasar, maka pemuda yang dituduh mencuri itu berkata kepada pegawai raja yang membawanya, "Wahai pegawai, janganlah engkau berkata begitu sebaliknya berkatalah begini, "Inilah balasannya kalau orang menderhaka kepada ibunya."
Para pegawai itu menjadi hairan mendengar arahan pemuda itu. Hati mereka ragu-ragu, apakah ucapan pemuda itu betul ataupun berpura-pura. Akhirnya pegawai itu menyelidik latar belakang pemuda itu dan ternyatalah pemuda itu bukan pencuri yang sebenar. Dengan perasaan kasihan, pegawai itu membebaskannya dan menghantarnya pulang ke rumah ibunya.
Ketika sampai di perkarangan rumah ibunya, para pegawai itu terus meletakkannya di muka pintu rumah ibunya. Keadaannya yang cacat menyebabkan dia tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memanggil-manggil dari luar.

Dari dalam rumah terdengar ibunya sedang berdoa, "Ya Allah, apabila telah turun cuabaan kepada anakku, kembalikanlah dia ke rumah ini supaya hamba dapat melihatnya." Oleh kerana dia tidak tahan mendengar doa ibunya itu, tanpa disedari airmatanya jatuh bercucuran. Lantas dia berpura-pura menjadi pengemis.
"Ya puan, berilah hamba sedekah."
"Datanglah sini," terdengar suara dari dalam.
"Bagaimana saya dapat masuk sedangkan saya tidak mempunyai kaki," jawab anaknya.
"Kalau begitu hulurkan tanganmu," jawab ibunya semula.
"Puan, maafkanlah hamba kerana tidak mempunyai tangan kerana telah dipotong."
"Kalau begitu, bagaimana dapat aku memberimu makanan sedangkan aku bukan muhrimmu," jawab ibunya dari dalam.
"Puan janganlah khuatir kerana kedua mata hamba buta."

Ibunya yang masih belum mengetahui bahawa di luar itu adalah anaknya terpaksa keluar membawa sekeping roti untuk disuapkan ke mulut anaknya. Sebaik sahaj roti hendak disuapkan ke mulutnya, pengemis itu terus merebahkan dirinya di pangkuan ibunya sambil menangis. "Ibu, maafkanlah saya ibu. Saya adalah anak ibu yang telah mengalami nasib seperti ini. Ibu, saya telah berdosa terhadap ibu, maafkanlah saya ibu."
Setelah mengetahui bahawa pengemis itu adalah anaknya, dia terus memeluk anaknya sambil menangis meraung-raung kerana melihat keadaan anaknya yang mengerikan. Oleh kerana tidak sanggup melihat penderitaan anaknya, dia terus berdoa, "Ya Allah, saksikanlah bahawa semua kesalahan anakku telah hamba maafkan. Tetapi seksa anakku sungguh mengerikan. Hamba tidak sampai hati melihat keadaan anakku yang cacat sedemikian rupa. Ya Allah, Engkau akhirilah hidupku bersama anakku ini agar kami tidak menanggung malu."
Dengan kehendak Allah Yang Maha Esa, doa ibu itu telah dikabulkan. Akhirnya dia dan anaknya mati bersama-sama. Begitulah nasib anak yang tidak menuruti perintah orang tua, dan orang tua yang kurag redha walaupun di dalam mencari ilmu.

'Ya Allah, Redhamu Matlamatku'

 http://chitchat85.blogspot.com/2008/05/di-sebalik-doa-seorang-ibu.html

Sunday, May 16, 2010

Saat akhir aku bersama mama.

Tanggal 14 Nov 2009 merupakan saat akhir aku bersama mama. Mama telah pergi menemui penciptanya dan meninggalkan aku buat selamanya. Namun aku redha dan aku sentiasa mendoakan agar Allah mengampunkan segala dosa-dosanya. Aku berdoa semoga Allah menerima segala amalan sepanjang hayatnya. Aku berdoa semoga Allah menempatkannya bersama hamba-hambaNya yang soleh. Aku berdoa semoga Allah membukakan pintu syurgaNya kepada mama. Aku berdoa semoga Allah menghilangkan dahaga mama ku dengan air dari syurgaNya. Aku berdoa semoga Allah menerima doa-doa ku buat mama. Ya Allah Kau lindungilah ibuku dari siksa barzakhMu dan Kau tempatkanlah ibuku kedalam syurgamu.

Aku sentiasa memohon kepada Allah, seandainya Dia mahu menjemput mamaku kembali, biarlah disisi ku, biarlah dihadapan ku dan biarlah aku yang membisikkan syahadah di telinganya. Dan saat-saat akhirnya mama dapat melihat aku buat kali terakhir untuk ku nyatakan betapa kasihnya aku kepadanya. Betapa bermaknanya mama kepada ku. Ingin aku menyatakan bahawa mama adalah ibu terbaik yang telah melaksanakan tanggungjawab yang Allah amanahkan dengan baik. Agar segala kebaikannya Allah terima sebagai amalan yang soleh dan membuka pintu syurgaNya kepada mama.

Ya Allah, sesungguhnya Kau maha berkuasa, sesungguhnya kau maha mengetahui, sesungguhnya kau maha pengasih dan penyayang. Ya Allah, aku bersyukur ke hadrat Mu kerana kau kabulkan doa ku. Saat mama pergi selamanya aku berada di sisinya.

Semenjak mama mula sakit, aku berdoa agar Allah sembuhkan penyakitnya. Aku cuba untuk memberikan yang terbaik buat mama. Namun Allah maha berkuasa, mama semakin hari semakin hilang keupayaannya sedikit demi sedikit. Hampir tiga tahun mama sakit. Dalam masa itu, aku memohon agar Allah sembuhkan mama. Dalam masa yang sama aku memohon agar Allah memberikan ketabahan dan kekuatan kepada ku untuk menerima seandainya tiba masanya. Ya Allah, hanya Kau yang tahu betapa takutnya aku kehilangan mama kerana masih banyak janjiku kepada mama yang belum mampu aku tunaikan. Ya Allah, hanya Kau yang tahu betapa aku takut tidak dapat menerima pemergian mama nanti. Sesungguhnya aku insan yang lemah, sesungguhnya aku terlalu menyayangi mama ku. Lama aku mencari cara untuk menyesuaikan diri andainya mama tiada. Terlalu banyak memori manis bersama mama.

Beberapa hari sebelum mama pergi, hatiku sentiasa tidak tenteram. Aku sentiasa teringatkan mama. Ya Allah, mungkinkah itu detik hati untuk memberitahu yang mama akan kau ambil buat selama-lamanya. Aku sedari, aku bukan berada di sisi mama ketika itu. Ya Allah, aku memohon agar Kau makbulkan doaku. Aku mahu berada di sisinya. Aku memohon seandainya boleh kau tangguhkan sehingga aku berada di sisinya. Sesungguhnya Kau maha berkuasa, sesungguhnya Kau maha pengasih dan penyayang. Sehari sebelum pemergian mama, aku dalam perjalanan (memandu) ke masjid untuk menghadiri majlis tahlil dan doa selamat anjuran pejabatku yang lokasinya agak jauh dari rumah ku, aku menerima panggilan dari adik ku memberitahu mama sekali lagi dimasukkan ke hospital. Ketika itu hujan sangat lebat disamping guruh dan kilat. Jalan sesak, aku terperangkap dalam kesesakan. Ya Allah, hanya Kau yang tahu betapa bimbangnya aku, hanya Kau yang tahu betapa takutnya aku kerana aku tidak berada di sisi mama. Ya Allah, hanya Kau yang tahu sekali lagi aku memohon agar kau tangguhkan dulu, agar aku sempat berada di sisi mama. Walau aku tahu ajal dan maut itu adalah ketentuan Mu. Pabila mendapat berita itu aku terus berpatah balik, aku tinggalkan majlis yang sepatutnya aku hadiri. Aku terus pulang untuk menjemput isteri dan anak-anak ku untuk pulang menemui mama. Hujan dan kesesakan jalan telah melewatkan ku. Ya Allah hanya Kau tahu betapa runsingnya aku.

Setibanya aku, mama dalam keadaan kritikal. Doktor dan kakitangan hospital berusaha untuk menyelamatkan mama. Bapa dan adik-adik ku telah berada di sisi mama. Selepas beberapa jam mama kembali stabil, Alhamdulillah. Ya Allah, aku bersyukur aku telah berada di sisi mama. Keesokan harinya, pada masa yang sama seperti semalam, mama kembali kritikal. Kali ini keadaan mama semakin merosot. Aku berada di sisi mama sepanjang masa tanpa mahu berganjak walau sedetik. Ya, Allah mengapa masa yang sama keadaan mama kembali kritikal. Adakah semalam adalah caranya untuk memberitahuku bahawa hari ini Kau akan melaksanakan hukumMu, Kau akan mengambil mama ku kembali. Dalam masa lapan jam mama semakin nazak, mama semakin lemah. mama tidak lagi mampu membuka matanya. Bapa, adik-adik dan seluruh keluarga ku berada di sisi mama kecuali seorang adik ku yang dalam perjalanan pulang dari tugas. Aku tahu betapa berat hati adik ku itu untuk pergi semalam,  namun selepas berbincang dan atas nasihat aku dan adik-adik yang lain dia pergi kerana ini adalah masa depan dia, isteri dan anaknya.

Dua jam sebelum pergi, mama semakin lemah, nadinya semakin merosot. Doktor memberitahuku tiada apa lagi yang dapat dilakukan. Aku dan keluarga tidak henti-henti membacakan surah yassin. Aku berada di sisi mama. Tepat jam 1245 pagi 14 Nov 2009 mama ku pergi buat selama-lamanya meninggalkan aku dan keluarga yang lain. Ya Allah, aku redha dengan ketentuan mu.

Ya Allah, sesungguhnya Kau mama berkuasa, Kau maha adil, Kau maha pengasih dan penyayang. Kau telah mendetikkan hati ku memberitahu bahawa mamaku akan Kau ambil kepangkuan Mu. Ya Allah, aku bersyukur kerana kau telah memakbulkan permohonan ku. Mamaku pergi di sisi ku. Ya Allah, aku bersyukur kerana kau berikan peluang untuk aku berbicara di sisi mama untuk menyatakan bahawa mama adalah ibu terbaik yang telah melaksanakan tanggungjawab yang Kau amanahkan dengan baik dan betapa aku menyayanginya. Ya Allah, aku bersykur kerana Kau makbulkan permohonan ku untuk aku mengucapkan lafaz syahadah di telinga mama di saat-saat akhir hayatnya. Dan yang tak akan aku lupakan buat selamanya sepanjang hayatku, di saat-saat akhir hayatnya, mama membukakan matanya buat kali terakhir dan memandang tepat ke mataku seolah ingin menyatakan yang dia akan pergi meninggalkan aku dan aku sempat membisikkan, "mama pergilah... dengan tenang, kami redha" sebelum mama menghembuskan nafas terakhir.

Ya Allah, hanya Kau yang tahu, betapa sebaknya hatiku, namun aku redha. Tidak setitikpun air mataku mengalir. Aku benar-benar sedih, aku benar-benar hiba, namun aku tidak mampu melepaskannya sehinggalah di saat akhir talkin di pusara mama. Aku tidak lagi dapat menahan sebak lalu menumpahkan air mata ku. Ya Allah, kau lindungilah roh mamaku, kau tempatkanlah roh mama ku bersama roh-roh hamba Mu yang Kau kasihi. Amin yarabbul a'lamin.

Saturday, May 8, 2010

Duhai Bonda



Bagai kerdipan lilin yang berkilau, bercahaya
Menggantikan mentari terangi malam nan gelita
Membakar diri pun membeikan cahaya
Membiar diri musnah terlebur
Korban segalanya penuh rela
Biar dimamah arus usia
Tidak pernah kenal derita
Bagai sungai kasih yang mengalir
Tiada penghentiannya, tak bertebing
Duhai ibunda kaulah anugerah istimewa
Berkorban jiwa raga redahi hidup nan mencabar
Berusaha dan sabar dalam mengharungi derita
Hidupmu penuh ranjau meniti kepayahan yang tiada kesudahan
Tidak sekali mengharapkan dibalasi permata
Cukup engkau rasa bahagia
Lihat anak-anakmu berjaya
Kau penawar hati duka
Walau hatimu terluka
Engkau ibu engkaulah bapa
Pabila ayah tiada
Hanya Tuhan saja yang dapat membalas jasamu
Kerana Tuhan saja yang tahu penderitaanmu
Wahai bonda
-oleh Nowseeheart.

Selamat Hari Ibu


Selamat Hari IBu from virilant on Vimeo.

Selamat Hari Ibu

Selamat Hari Ibu kepada semua ibu-ibu yang dimuliakan,
Semoga Allah merahmati mu,
Semoga Allah memberi kesejahteraan berpanjangan kepada mu,
Semoga Allah menjauhkan mu dari kedukaan,
Semoga Allah menjauhkan mu dari kesusahan,
Semoga Allah menjauhkan mu dari kesengsaraan,
Semoga Allah menjauhkan mu dari bencana,
Semoga Allah memberikan ketenangan abadi kepada mu,
Semoga Allah memberikan keceriaan kepada mu,

Semoga Allah mengurniakan mu zuriat yang soleh dan solehah,

Selamat Hari Ibu,
Semoga Allah mengampunkan segala dosa mu, walau sebesar-besar dosa,
Semoga Allah menerima amalan mu, walau sekecil-kecil amalan,
Semoga Allah menempatkan mu bersama orang-orang yang soleh,
Semoga Allah menempatkan mu kedalam syurgaNya,
Semoga Allah menjauhkan mu dari siksa barzakh,
Semoga Allah sentiasa memuliakan mu,

Semoga Allah menerima doa-doa anak kepada mu,

Selamat Hari Ibu,
Semoga Allah mendetik hati anak-anak mu untuk mengingatimu setiap waktu,
Semoga Allah mendetik hati anak-anak mu untuk menghubungi mu setiap hari,
Semoga Allah mendetik hati anak-anak mu untuk mendoakan mu,
Semoga Allah mendetik hati anak-anak mu untuk sentiasa menyayangi mu,
Semoga Allah membuka pintu hati mu untuk mengampunkan dosa-dosa anak mu,

Selamat Hari Ibu,
Di hari ini, hari-hari berikutnya dan hari-hari terdahulu aku mendoakan segala kebaikan kepada mu.
Di hari ini, hari-hari berikutnya dan hari-hari terdahulu aku mendoakan Allah mengampunkan segala dosa-dosa mu.

Amin yarabbul a'lamin.

SELAMAT HARI IBU BUAT IBU YANG DIKASIHI